PELATIHAN CARA MEMBUAT MAJALAH DINDING (Wall Magazine As A Media in Improving Students’ Writing Ability) KECAMATAN BINTANG ARA KABUPATEN TABALONG

Menulis merupakan kegiatan yang hampir tidak terpisahkan dari
kehidupan manusia sehari-hari. Terutama bagi mereka yang berhubungan
dengan pekerjaan sebagai tenaga administrasi, dosen, guru, mahasiswa,
siswa dan lain-lain. Damono (dalam Warastutik, 1990:6) menyatakan
bahwa “ seseorang yang ingin memiliki keterampilan mengarang mau tidak
mau harus rajin mencari contoh yang baik.
Dengan kata lain ia harus rajin membaca “. Dari pernyatan tersebut
jelas bahwa kemampuan menulis dapat dipupuk dari rajin membaca dan
salah satu media bacaan sekaligus media untuk menuangkan karya-karya
siswa adalah majalah dinding.
Kegiatan menulis memerlukan banyak tenaga, waktu, serta perhatian
yang sungguh-sungguh dan juga menuntut keterampilan yang tidak dimiliki
semua orang. Bahkan di kalangan guru-guru masih banyak yang
mengalami kesulitan menulis dengan benar.
Dalam kenyataannya masih sedikit sekali siswa yang dapat membuat
karya tulis, baik yang digunakan dalam lingkungan sekolah sendiri maupun
untuk lingkungan luar sekolah (lomba). Jika saat ini siswa tidak banyak
menghasilkan karya tulis, tidak berarti mereka tidak memiliki potensi untuk
menulis. Pada dasarnya banyak siswa yang memiliki potensi untuk menulis,
hanya saja potensinya belum terasah karena tidak ada upaya untuk
meningkatkan keterampilan mereka dan tidak ada media sebagai tempat
untuk menyalurkan ide, gagasan dan kreativitasnya.
Dengan kondisi yang demikian perlu ada upaya untuk meningkatkan
kemampuan menulis bagi siswa dan sekaligus membangun budaya baca
dan salah satu cara adalah dengan menerbitkan majalah dinding sebagai
alat bantu pengajaran dan pembinaan yang diharapkan dapat merangsang
kreativitas siswa.

Download Artikel

 Comment with Facebook

Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan kami. Kami berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan.